PLTS Energi Surya Dukung Irigasi Sawah Ramah Lingkungan

Rabu, 10 September 2025 | 09:18:02 WIB
PLTS Energi Surya Dukung Irigasi Sawah Ramah Lingkungan

JAKARTA - Upaya memperkuat transisi energi bersih kini semakin nyata di tingkat desa. Salah satu buktinya terlihat dari inisiatif warga Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, yang memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk menggerakkan pompa air irigasi pertanian. Inovasi ini tidak hanya memberi manfaat langsung bagi petani, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana energi terbarukan mampu mendukung ketahanan pangan sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

PLTS tersebut dirancang dengan kapasitas listrik sebesar 4.400 watt peak (Wp). Daya ini kemudian digunakan untuk mengoperasikan pompa air irigasi yang mampu menyuplai kebutuhan pengairan bagi sekitar lima hektare lahan sawah milik petani setempat. Kehadiran teknologi energi bersih ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada listrik berbasis fosil, tetapi juga menjadi solusi hemat biaya operasional irigasi.

Langkah desa ini sekaligus menunjukkan komitmen kuat masyarakat dalam mendukung program pemerintah menuju transisi energi ramah lingkungan. Melalui penerapan energi surya, petani mendapatkan akses air yang lebih stabil untuk kebutuhan pertanian, sehingga produksi pangan bisa lebih terjaga.

Manfaat Nyata Bagi Petani

Pemanfaatan PLTS sebagai sumber energi irigasi memberikan keuntungan ganda. Di satu sisi, petani tidak lagi khawatir dengan biaya tinggi penggunaan listrik konvensional maupun bahan bakar fosil untuk menggerakkan mesin pompa. Di sisi lain, keberadaan PLTS menjamin pasokan air lebih konsisten, terutama pada musim kemarau saat kebutuhan irigasi meningkat.

Dengan cakupan area hingga lima hektare sawah, sistem ini memberikan manfaat langsung bagi banyak keluarga petani. Irigasi yang lancar membantu menjaga kualitas pertumbuhan padi, mengurangi risiko gagal panen, dan mendukung peningkatan produktivitas pertanian lokal. Hal ini tentu berdampak pada kesejahteraan ekonomi masyarakat desa.

Komitmen pada Transisi Energi

Inisiatif ini tidak muncul begitu saja, melainkan sebagai bagian dari strategi desa untuk mendukung program transisi energi ramah lingkungan. Desa Pengkok menempatkan energi terbarukan sebagai prioritas, sejalan dengan kebijakan nasional dalam mendorong pemanfaatan sumber daya energi bersih.

Panel surya yang dipasang bukan hanya simbol inovasi, tetapi juga wujud nyata keberlanjutan. Dengan kapasitas 4.400 Wp, perangkat ini terbukti andal untuk kebutuhan irigasi pertanian. Keberhasilan pengoperasian pompa air berbasis tenaga surya semakin menegaskan bahwa desa mampu berperan aktif dalam mendukung agenda nasional pengurangan emisi karbon.

Teknologi yang Terjangkau dan Efisien

Teknologi PLTS dinilai relatif lebih mudah diterapkan dibandingkan pembangkit energi lain. Panel surya dapat dipasang di berbagai lokasi dengan kebutuhan lahan minimal, sehingga cocok untuk kawasan pedesaan. Selain itu, biaya perawatan yang rendah membuat PLTS menjadi solusi jangka panjang yang efisien.

Bagi petani, keberadaan energi terbarukan ini memberikan rasa aman. Mereka tidak lagi bergantung pada fluktuasi harga bahan bakar atau gangguan pasokan listrik. Energi matahari yang tersedia sepanjang tahun dapat diubah menjadi sumber daya berkelanjutan yang mendukung kebutuhan dasar pertanian.

Inspirasi bagi Desa Lain

Langkah Desa Pengkok di Sragen patut menjadi inspirasi bagi wilayah lain. Dengan potensi sinar matahari melimpah di Indonesia, penerapan PLTS sangat memungkinkan untuk diperluas ke berbagai sektor. Tidak hanya irigasi, tetapi juga penerangan desa, pengolahan hasil pertanian, hingga kebutuhan usaha mikro di pedesaan.

Kemandirian energi yang dihasilkan lewat PLTS membuka peluang desa untuk mengurangi beban biaya operasional sekaligus meningkatkan daya saing pertanian lokal. Apabila semakin banyak desa yang mengadopsi teknologi serupa, manfaatnya akan terasa lebih luas bagi ketahanan pangan nasional.

Dukungan Program Nasional

Pemerintah pusat mendorong berbagai upaya percepatan transisi energi dengan melibatkan masyarakat di tingkat akar rumput. Desa menjadi garda terdepan dalam implementasi program tersebut karena memiliki kebutuhan langsung terhadap energi, khususnya untuk mendukung pertanian dan ekonomi lokal.

PLTS di Desa Pengkok merupakan contoh bahwa program energi bersih tidak hanya sekadar wacana, melainkan sudah berjalan nyata dan memberikan hasil. Dengan dukungan penuh masyarakat serta pemanfaatan teknologi yang tepat, program transisi energi bisa menjadi kekuatan baru dalam mewujudkan kemandirian desa.

Harapan ke Depan

Keberhasilan PLTS dalam mengairi sawah di Sragen menumbuhkan optimisme bahwa penerapan energi terbarukan dapat semakin meluas di masa depan. Masyarakat berharap agar dukungan serupa bisa diterapkan di lebih banyak wilayah, sehingga petani di seluruh Indonesia mendapat manfaat langsung dari energi ramah lingkungan.

Selain itu, pengembangan PLTS juga diharapkan mampu membuka lapangan kerja baru, baik dalam pemasangan, perawatan, maupun pengelolaan sistem energi di tingkat desa. Dengan begitu, manfaatnya tidak hanya pada aspek pertanian, tetapi juga ekonomi lokal secara menyeluruh.

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Desa Pengkok, Sragen, adalah bukti bahwa inovasi sederhana dapat membawa dampak besar. Dengan kapasitas 4.400 Wp yang digunakan untuk menggerakkan pompa air irigasi, lima hektare sawah kini lebih terjamin kebutuhan airnya.

Inisiatif ini bukan hanya mendukung keberlanjutan sektor pertanian, tetapi juga memperkuat komitmen desa dalam transisi energi ramah lingkungan. Melalui langkah nyata ini, desa menunjukkan bahwa energi terbarukan bukan hanya impian, melainkan solusi nyata bagi masa depan yang lebih hijau dan sejahtera.

Terkini