Pencak Silat Indonesia Tembus Kancah Kompetisi Internasional

Rabu, 10 September 2025 | 14:13:56 WIB
Pencak Silat Indonesia Tembus Kancah Kompetisi Internasional

JAKARTA - Pencak silat, seni bela diri asli Indonesia, kini telah menembus panggung global, tidak hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai cabang olahraga yang berprestasi di tingkat dunia. Dari akar tradisi yang melekat kuat di kepulauan Nusantara hingga kompetisi internasional, pencak silat menjadi simbol nilai luhur, filosofi hidup, dan ketangguhan atlet Indonesia. Keberhasilan cabang olahraga ini di kancah internasional membuktikan bahwa warisan budaya bisa menjadi alat diplomasi olahraga sekaligus mengharumkan nama bangsa.

Transformasi pencak silat dari arena lokal ke kompetisi dunia tidak terjadi begitu saja. Seni bela diri ini melalui proses panjang, dari masa kerajaan hingga era modern, mempertahankan esensi asli sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Pengakuan internasional, termasuk penetapan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, semakin menguatkan posisi pencak silat sebagai aset budaya yang memiliki nilai olahraga tinggi. Tidak hanya mengandalkan teknik fisik, pencak silat juga menekankan filosofi hidup, disiplin, dan karakter yang membentuk atlet menjadi pribadi tangguh.

Sebagai cabang olahraga, pencak silat menorehkan berbagai prestasi membanggakan. Di tingkat nasional, pencak silat konsisten menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON). Sementara di kancah regional, pencak silat hampir selalu hadir dalam Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) sejak 1987. Indonesia menjadi salah satu negara yang mendominasi cabang olahraga ini, menunjukkan kepiawaian dan tradisi kuat yang membentuk generasi atlet handal.

Prestasi tim pencak silat Indonesia di ajang internasional semakin gemilang. Contohnya, pada SEA Games 2023 di Kamboja, tim pencak silat Indonesia menjadi juara umum dengan 9 medali emas, 6 perak, dan 1 perunggu, menyumbang medali emas terbanyak bagi kontingen Indonesia. Bahkan saat Asian Games 2018 yang digelar di Indonesia, cabang ini berhasil menarik 166 atlet dari 16 negara, membuktikan daya tarik dan kualitas olahraga ini di level internasional.

Di kancah dunia, prestasi atlet Indonesia juga terus bersinar. Indonesia berhasil menjadi juara umum pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-19 di Melaka, Malaysia, tahun 2022, dengan raihan 11 medali emas, 9 perak, dan 8 perunggu. Prestasi ini kembali terulang di Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-20 dan Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior ke-5 di Abu Dhabi pada Desember 2024. Di kategori senior, Indonesia meraih 11 emas, 7 perak, dan 5 perunggu. Sedangkan di kategori junior, torehan 11 emas, 3 perak, dan 2 perunggu dari 1.100 peserta yang mewakili 57 negara menegaskan dominasi Indonesia di dunia pencak silat.

Popularitas pencak silat kini melampaui Asia Tenggara. Seni bela diri ini dikenal luas di negara-negara seperti Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika Serikat. Hingga kini, tercatat 52 negara memiliki komunitas, perguruan, atau festival pencak silat. Fakta ini menunjukkan bahwa pencak silat tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tetapi juga bagian dari olahraga dan budaya global. Pertumbuhan internasional ini menjadi modal kuat untuk mendukung ambisi pencak silat masuk Olimpiade.

Upaya menuju pengakuan Olimpiade terus dijalankan. Saat ini, level tertinggi kompetisi pencak silat adalah Asian Games, tetapi ambisi untuk tampil di Olimpiade sangat besar. Berbagai pihak seperti Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dan Kemenpora bekerja sama untuk memperoleh pengakuan resmi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC). Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menyatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto, yang juga Ketua Umum PB IPSI, menempatkan pencak silat sebagai prioritas. Pertemuan dengan Presiden IOC Thomas Bach menegaskan komitmen Indonesia untuk memajukan pencak silat ke level Olimpiade.

Penyelenggaraan kejuaraan internasional, seperti Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Abu Dhabi, merupakan bagian dari strategi promosi dan diplomasi olahraga. Syarat utama agar cabang olahraga dipertandingkan di Olimpiade adalah pengakuan resmi dari IOC dan kepatuhan pada aturan antidoping dunia, yang telah dipenuhi oleh pencak silat. Selain itu, pencak silat perlu menjadi anggota AIMS (Alliance of Independent Recognized Members of Sport) sebagai bagian dari persyaratan Olimpiade. Dukungan dari Kemenpora, KOI, KONI, serta diplomasi olahraga yang kuat menjadi fondasi penting agar pencak silat diakui secara global.

Dengan segala persiapan, strategi, dan prestasi yang telah dicapai, pencak silat Indonesia berpotensi tampil di Olimpiade 2028. Upaya Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 juga bisa mempercepat pengakuan cabang olahraga ini. Melalui kombinasi prestasi, popularitas, dan diplomasi olahraga, pencak silat menunjukkan bahwa warisan budaya tradisional Indonesia bisa menjadi kekuatan global, bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga simbol identitas dan kebanggaan bangsa.

Pencak silat Indonesia kini berdiri kokoh di pentas dunia, menorehkan prestasi gemilang dan membuka peluang besar untuk masa depan. Dari arena lokal hingga kompetisi internasional, seni bela diri ini terus menginspirasi generasi muda, mempertahankan nilai tradisi, serta menunjukkan bahwa Indonesia mampu bersaing di level global. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa dedikasi, strategi, dan visi jangka panjang mampu menjadikan pencak silat bukan hanya olahraga, tetapi juga diplomasi budaya yang diakui dunia.

Terkini