JAKARTA - Perubahan harga emas perhiasan terus menjadi perhatian masyarakat, terutama di tengah situasi ekonomi global yang tidak menentu. Tidak hanya sebagai komoditas investasi jangka panjang, emas perhiasan juga menjadi instrumen yang dipantau pelaku pasar karena sensitif terhadap berbagai faktor eksternal seperti nilai tukar, permintaan global, serta kebijakan moneter.
Di sejumlah pusat perdagangan logam mulia, pergerakan harga emas menunjukkan pola yang menarik: sebagian besar harga mengalami kenaikan tipis, sementara beberapa segmen lainnya cenderung stabil. Kondisi ini mencerminkan bahwa pasar emas sedang berada dalam fase penyesuaian terhadap situasi makroekonomi, baik di dalam negeri maupun internasional.
Salah satu faktor yang mendasari kenaikan harga emas adalah tren penguatan permintaan global terhadap logam mulia, khususnya dalam industri perhiasan. Emas masih menjadi bahan utama dalam produksi perhiasan di berbagai belahan dunia, dari Timur Tengah hingga Asia Tenggara. Selain itu, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut berperan signifikan dalam pembentukan harga emas di pasar domestik.
Dari data sejumlah pelaku usaha emas perhiasan, seperti Laku Emas (CMK Group), Raja Emas Indonesia, dan Hartadinata Abadi, terlihat bahwa harga emas perhiasan dalam berbagai kadar karat menunjukkan pergerakan yang relatif stabil dengan kecenderungan naik. Kecuali Laku Emas yang mempertahankan harga tetap, dua pelaku pasar lainnya menaikkan harga di sebagian besar kadar emas.
Harga Emas Menurut Laku Emas
Laku Emas, salah satu pemain utama dalam perdagangan emas perhiasan di Indonesia, mencatat bahwa harga emas tetap stabil di semua kadar karat. Adapun rincian harganya sebagai berikut:
Emas 24 karat: Rp 1.567.000 per gram
Emas 22 karat: Rp 1.333.000 per gram
Emas 20 karat: Rp 1.214.000 per gram
Emas 17 karat: Rp 1.027.000 per gram
Emas 16 karat: Rp 965.000 per gram
Stabilitas harga ini menunjukkan sikap hati-hati pelaku pasar dalam merespons dinamika global, sambil menunggu arah yang lebih pasti dari kebijakan moneter dan tren harga internasional.
Perubahan Harga Versi Raja Emas Indonesia
Berbeda dengan Laku Emas, Raja Emas Indonesia justru mencatatkan kenaikan harga di hampir semua kategori karat. Kenaikan tersebut berkisar antara Rp 3.000 hingga Rp 5.000 per gram. Detail harga terbaru sebagai berikut:
Emas 24 karat: Rp 1.570.000 per gram (naik Rp 5.000)
Emas 22 karat: Rp 1.332.000 per gram (naik Rp 4.000)
Emas 20 karat: Rp 1.212.000 per gram (naik Rp 4.000)
Emas 17 karat: Rp 1.030.000 per gram (naik Rp 3.000)
Emas 16 karat: Rp 970.000 per gram (naik Rp 4.000)
Kenaikan ini mencerminkan optimisme pasar terhadap stabilitas permintaan, serta dukungan dari sisi nilai tukar yang cenderung menguat terhadap dolar AS.
Hartadinata Abadi Tawarkan Harga Lebih Tinggi
Sementara itu, Hartadinata Abadi, produsen dan distributor perhiasan ternama, juga mencatatkan lonjakan harga di setiap kadar emas. Bahkan, harga yang ditawarkan berada di atas dua penyedia lainnya. Kenaikan ini dinilai sebagai respons terhadap peningkatan biaya produksi serta tren permintaan yang cukup tinggi dari pasar domestik.
Berikut rincian harga yang dirilis:
Emas 22 karat: Rp 1.770.000 per gram (naik Rp 9.000)
Emas 20 karat: Rp 1.736.000 per gram (naik Rp 9.000)
Emas 17 karat: Rp 1.547.000 per gram (naik Rp 8.000)
Emas 16 karat: Rp 1.461.000 per gram (naik Rp 8.000)
Meskipun lebih tinggi, harga yang ditawarkan Hartadinata Abadi tetap kompetitif, terutama karena produk mereka menyasar segmen menengah atas dengan desain perhiasan yang eksklusif.
Faktor Penentu Harga Emas Perhiasan
Secara umum, perubahan harga emas perhiasan di dalam negeri sangat erat kaitannya dengan sejumlah faktor utama:
Permintaan Pasar Global Ketika permintaan terhadap logam mulia meningkat, harga akan ikut terkerek naik.
Fluktuasi Nilai Tukar Melemahnya rupiah akan membuat harga emas dalam negeri menjadi lebih mahal karena sebagian besar transaksi emas mengacu pada dolar AS.
Kebijakan Moneter Global Arah kebijakan bank sentral seperti The Fed juga memengaruhi harga emas. Suku bunga yang lebih rendah biasanya mendorong kenaikan harga emas.
Inflasi Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, sehingga saat inflasi naik, minat terhadap emas biasanya ikut meningkat.
Imbauan bagi Konsumen dan Investor
Bagi masyarakat yang ingin membeli atau menjual emas perhiasan, penting untuk selalu memperbarui informasi harga harian dari berbagai sumber resmi. Mengingat sifat harga yang dinamis, keputusan investasi atau pembelian sebaiknya didasarkan pada pemantauan yang konsisten.
Calon investor juga disarankan untuk memahami tujuan penggunaan emas—apakah untuk koleksi, investasi jangka panjang, atau sebagai bentuk tabungan darurat. Selain itu, perhatikan pula kadar karat dan tempat pembelian yang terpercaya untuk menjamin keaslian serta nilai jual kembali yang kompetitif.
Pergerakan harga emas perhiasan belakangan ini menunjukkan bahwa logam mulia tetap menjadi aset yang menarik di tengah kondisi ekonomi global yang fluktuatif. Baik sebagai simbol nilai, warisan budaya, maupun instrumen investasi, emas masih memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Dengan terus mengikuti pergerakan harga dan memahami tren pasar, konsumen dapat memanfaatkan momen terbaik untuk melakukan transaksi yang menguntungkan.