JAKARTA - Kabupaten Purwakarta di Jawa Barat, pada Ramadhan 2025 ini, menjadi tuan rumah bagi sebuah festival yang memikat minat banyak pihak, yakni Festival Ramadhan 2025. Acara ini melibatkan puluhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), memberikan panggung untuk memperkenalkan beragam produk lokal dan memajukan sektor ekonomi kreatif di daerah tersebut. Festival ini resmi dimulai dan akan berlangsung selama dua pekan ke depan di Bale Indung Rahayu, yang berlokasi di jalan RE Martadinata Purwakarta.
Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta, Norman Nugraha, dalam sambutannya pada pembukaan Festival Ramadhan, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan berbagai instansi dalam menyukseskan acara ini. "Festival Ramadhan 2025 resmi dibuka hingga dua pekan ke depan di Bale Indung Rahayu, jalan RE Martadinata Purwakarta," ungkap Norman, menekankan antusiasmenya terhadap acara ini yang melibatkan banyak pihak. Kerja sama ini melibatkan Perum Pegadaian, Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, Perindustrian, Ekraf Purwakarta, serta sejumlah instansi lainnya.
Dukungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta terhadap usaha kecil dan menengah terlihat jelas dari kemudahan yang diberikan untuk penyelenggaraan festival ini. Pemerintah daerah menyambut positif penyelenggaraan festival yang dianggap mampu memberikan dampak signifikan bagi masyarakat Purwakarta, khususnya para pelaku UMKM. "Pemerintah daerah sangat menyambut baik dan mendukung Festival Ramadhan. Ketika pihak Pegadaian mengajukan permohonan tempat, kami langsung fasilitasi. Ini merupakan bentuk dukungan kami karena festival ini akan memberikan manfaat besar," tegas Norman.
Keyakinan bahwa festival ini akan membawa dampak positif tidak hanya dirasakan oleh pihak pemerintah, tetapi juga para pelaku UMKM yang terlibat. Dengan durasi acara mencapai 14 hari, kesempatan seperti ini dianggap berharga untuk memperkenalkan produk lokal ke pasar yang lebih luas dan lebih kuat. "Dengan berlangsungnya festival selama 14 hari, kami yakin akan ada dampak positif bagi perkembangan UMKM lokal," tambah Norman, menyiratkan harapan bahwa acara semacam ini bisa menjadi langkah awal untuk kemajuan ekonomi daerah.
Pihak Pegadaian, salah satu instansi yang berperan aktif dalam festival ini, tidak ketinggalan menyuarakan dukungan dan harapannya. Pangestu, perwakilan dari Deputi Bisnis Area Bandung 2 Perum Pegadaian, menyatakan bahwa pihaknya melihat festival ini sebagai momentum strategis bagi UMKM untuk berkembang lebih jauh. Ini juga menjadi kesempatan bagi Pegadaian untuk lebih dekat dengan masyarakat dan memperkenalkan berbagai produk serta layanan mereka. "Melalui Festival Ramadan ini, kami berharap semakin banyak masyarakat yang mengenal Pegadaian dan produk-produknya," ujar Pangestu.
Festival Ramadhan di Purwakarta tahun ini melibatkan sekitar 20 hingga 30 pelaku UMKM, semuanya bekerja sama dengan Komunitas UMKM Kreatif. Keragaman produk dan layanan yang ditampilkan dalam festival diharapkan tidak hanya menarik minat masyarakat setempat, tetapi juga mampu menjangkau pasar yang lebih luas di luar Purwakarta. "Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan ekonomi lokal semakin bergerak dan UMKM di Purwakarta dapat semakin berkembang serta dikenal lebih luas," jelas Pangestu, menggambarkan potensi ekonomi yang dapat dicapai melalui kolaborasi ini.
Selama festival berlangsung, pengunjung dapat menikmati berbagai produk unggulan UMKM yang dipamerkan, beserta layanan dari Pegadaian dan promosi menarik yang ditawarkan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi semacam "etalase" bagi produk lokal Purwakarta, memperluas jangkauan pasar usaha kecil dan menengah serta memperkokoh basis ekonomi lokal. Beragam promosi dan kegiatan menarik akan menghiasi festival selama 14 hari ke depan, diharapkan dapat memicu gairah ekonomi dan membangkitkan semangat kreativitas dan inovasi para pelaku usaha lokal.
Dengan adanya dorongan besar dari pemerintah dan instansi terkait, festival ini bukan hanya menjadi ajang untuk berjualan, tetapi juga platform untuk edukasi dan pengembangan diri bagi para pelaku UMKM. Edukasi mengenai manajemen usaha, pemasaran, serta penguatan jaringan bisnis diharapkan juga menjadi bagian dari rangkaian acara selama festival berlangsung, memperkuat kemampuan wirausaha yang semakin dibutuhkan di tengah persaingan ekonomi yang ketat. Festival Ramadhan 2025 di Purwakarta bukan hanya sekadar perayaan, tetapi menjadi simbol komitmen daerah untuk mengangkat ekonomi lokal ke tingkat yang lebih tinggi, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama.