JAKARTA - Di tengah tantangan penurunan penjualan kendaraan roda empat, 88 Organizer berhasil menciptakan terobosan melalui pameran otomotif dan kontes modifikasi mobil bertajuk “East Surabaya Automotive Exhibition 2025”. Bertempat di Atrium Galaxy Mall 3, pameran ini dibuka sejak 24 Februari dan mencapai puncaknya dengan kontes modifikasi mobil di Halaman Galaxy Mall 1.
Vitto Bimantara, selaku Owner 88 Organizer, mengungkapkan bahwa antusiasme peserta dan pengunjung sangat tinggi. Sebagian besar partisipan berasal dari komunitas otomotif, yang membuktikan semaraknya acara ini. Meskipun hanya menargetkan 40 peserta, kontes ini justru sukses menarik 53 peserta dari berbagai kota seperti Surabaya, Malang, bahkan Bojonegoro.
"Ini di luar ekspektasi kami. Ajang car meet-up perdana dari 88 Organizer disambut dengan sangat baik. Apalagi, acara ini juga menjadi momen ngabuburit yang menarik di bulan Ramadan," ujar Vitto saat sesi penjurian. Kontes modifikasi tersebut mengusung penilaian berdasarkan 50 aspek, mulai dari kelayakan berkendara hingga estetika modifikasi, serta tingkat keaslian mobil retro. Kategori paling bergengsi yaitu King Nominee dan The King menjadi incaran banyak peserta.
Di antara peserta, Marcelino Ardian dari Bojonegoro mencuri perhatian dengan mobil Honda Civic Estilo SR3 1994 yang telah dimodifikasi secara ekstrem. Mobilnya mengalami swap mesin, dengan custom full body kit, dan interior yang dioptimasi dengan sistem full audio serta jok akrilik. "Saya sengaja mempertahankan gaya modifikasi era 2000-an agar tampil beda. Mobil ini sudah beberapa kali menang King di Surabaya dan Jawa Timur, bahkan terakhir ikut kontes di Jakarta," ungkap Marcel.
Tak hanya kontes, pameran ini juga membuka peluang besar bagi berbagai merek otomotif untuk memikat konsumen. Meskipun tren penjualan mobil belakangan ini menurun, para produsen tidak kehilangan semangat untuk meningkatkan daya tarik produk mereka. Vitto Bimantara menjelaskan bahwa saat ini pasar cenderung mengarah ke segmen menengah atas, dengan merek-merek seperti Porsche, Mini, Subaru, dan GWM (Great Wall Motor) dari Cina yang mulai mendominasi pameran.
“Tren pasar saat ini mengarah ke segmen middle-up, dengan merek seperti Porsche, Mini, Subaru, dan GWM (Great Wall Motor) asal Cina yang mulai eksis di pameran,” jelas Vitto. Menurutnya, meski mobil asal Cina kian agresif menawarkan teknologi canggih dengan harga lebih bersaing, brand-brand premium masih kuat menguasai Surabaya.
“Produk Cina memang menawarkan harga lebih miring dan teknologi canggih, tapi di Surabaya brand premium masih unggul sekitar 60 persen,” tambah Vitto. Salah satu perwakilan pameran, Wahyu, sales dari Great Wall Motor (GWM), menampilkan dua model unggulan: Tank 300 dan Haval Jolion. Tank 300 menghadirkan SUV off-road 4x4 dengan mesin 2000 CC turbo hybrid, menyasar penggemar off-road dan jip premium dengan harga kompetitif sekitar Rp852 juta.
“Keunggulan Tank 300 ada di fitur canggihnya, bahkan setara dengan mobil jip di atas Rp1,5 miliar. Salah satunya sistem sumbu putar roda pendek, yang bikin mobil lebih gesit saat manuver di medan ekstrem,” terang Wahyu.
Dengan adanya pameran dan kontes ini, 88 Organizer berharap dapat menghidupkan kembali industri otomotif di Surabaya dan Jawa Timur. “Ajang seperti ini bukan hanya soal jual beli mobil, tapi juga membangun komunitas dan memperkuat ekosistem otomotif di Indonesia,” pungkas Vitto. Pameran ini menunjukkan bahwa melalui strategi yang tepat dan inovasi yang berani, tantangan penurunan tren penjualan dapat diatasi dan bahkan diubah menjadi peluang untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan komunitas otomotif dan konsumen potensial.