Travel

Lebaran 2025: Travel Gelap Makin Menjamur, Keamanan Mudik Jadi Pertaruhan

Lebaran 2025: Travel Gelap Makin Menjamur, Keamanan Mudik Jadi Pertaruhan
Lebaran 2025: Travel Gelap Makin Menjamur, Keamanan Mudik Jadi Pertaruhan

JAKARTA - Musim mudik Lebaran selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia. Namun, pada tahun 2025, tantangan baru muncul di tengah tradisi tahunan ini. Banyak pihak mengkhawatirkan peningkatan operasional travel gelap, apalagi setelah program mudik gratis dari pemerintah mengalami pemangkasan. Ditambah lagi, tanggung jawab pelaksanaan mudik gratis kini dialihkan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, memberikan pandangan kritis terkait pengurangan anggaran mudik gratis. Menurut Djoko, dalam keterangan tertulisnya, pengurangan ini menjadi pukulan berat bagi masyarakat luas yang selama ini menggantungkan diri pada program tersebut. "Mudah-mudahan tidak semua program Kementerian Perhubungan dipangkas, terutama yang menyangkut keselamatan dan kepentingan masyarakat banyak," ungkap Djoko.

Kementerian Perhubungan sebelumnya telah menyelenggarakan program mudik gratis dengan berbagai moda transportasi, mulai dari bus, kereta api, hingga kapal laut. Namun, di tahun 2025, kebijakan ini dialihkan kepada BUMN yang dinilai harus bekerja ekstra keras untuk memenuhi kebutuhan para pemudik. Pada tahun 2024, BUMN berhasil menampung 80.125 pemudik dalam programnya, sementara Kementerian Perhubungan mampu menampung 85.694 pemudik. Artinya, jika BUMN mengambil alih sepenuhnya, mereka perlu menyediakan setidaknya 165.000 kuota untuk tahun 2025. "Apa mungkin BUMN dapat menyediakan anggaran untuk itu? Sementara BUMN sudah menetapkan rencana kerja dalam satu tahun ke depan," ujar Djoko.

Di balik hiruk-pikuk persiapan ini, ancaman travel gelap masih membayangi. Djoko mengingatkan bahwa Indonesia pernah menghadapi tragedi akibat travel gelap yang tidak mengikuti aturan. Kasus kecelakaan maut di tahun 2024 menjadi salah satu pengalaman pahit yang perlu diantisipasi agar tidak terulang. Saat itu, sebuah minibus tanpa izin mengoperasikan jasa perjalanan, dan mengalami kecelakaan fatal di Tol Cikampek, mengakibatkan 12 orang meninggal dunia. "Mudik lebaran 2024 ditandai dengan kecelakaan minibus (travel gelap) dari arah Jakarta melintas di lajur berlawanan arah (contraflow), kemudian oleh ke lajur kanan di Tol Cikampek Km 58. Penumpang minibus sebanyak 12 orang meninggal dunia," kilas Djoko.

Ketiadaan program mudik gratis kemenhub tahun ini diperkirakan akan meningkatkan penggunaan travel gelap. Alasannya, banyak masyarakat yang masih menganggap jasa ini lebih murah dan praktis meski berisiko tinggi. Selain itu, keterbatasan angkutan pedesaan yang mampu menjangkau wilayah kota besar seperti Jabodetabek, membuat travel gelap menjadi pilihan alternatif yang dipilih banyak masyarakat desa. "Keberadaan travel gelap lantaran tidak tersedia lagi angkutan pedesaan. Sementara kebutuhan mobilitas masyarakat pedesaan ke perkotaan (Jabodetabek) masih cukup tinggi," tuturnya.

Menanggapi situasi ini, para pengamat transportasi dan pemerintah dituntut untuk mencari solusi yang dapat menjamin keselamatan dan kenyamanan pemudik. Edukasi kepada masyarakat untuk tetap memilih sarana transportasi resmi dan taat aturan perlu dilakukan secara intensif. Selain itu, perlu upaya preventif dari pihak berwenang untuk menindak tegas penyelenggara travel gelap agar tidak membahayakan nyawa para penumpang.

Sebagai langkah antisipasi, penting bagi pihak terkait untuk menggalakkan kembali program-program yang menjamin transportasi resmi dan aman bagi masyarakat. Potensi peningkatan kecelakaan akibat travel gelap harus dihadapi dengan kebijakan strategis dan pengawasan yang ketat. Para pemudik pun diimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih moda transportasi dan memastikan keselamatan menjadi prioritas utama dalam perjalanan mudik.

Menghadapi Lebaran 2025, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran dan kesiapan agar tradisi mudik yang telah menjadi warisan budaya ini dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Harapannya, meskipun perjalanan mudik kali ini menghadapi berbagai tantangan, kebahagiaan berkumpul dengan sanak saudara dapat tetap terwujud tanpa mengorbankan keselamatan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index